Masa Depan Pasar Saham Indonesia
![]() |
Sumber Foto: fima.co.id |
Pasar saham Indonesia juga
dapat dilihat sebagai bagian dari sistem perekonomian negara yang memungkinkan
investor untuk membeli dan menjual saham perusahaan, serta berperan dalam
pengumpulan dana bagi perusahaan yang ingin berkembang.
Jumlah investor pasar saham
Indonesia telah mengalami pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Terutama investor ritel saat covid-19 melanda dunia, saham menjadi tempat
populer untuk masyarakat memutarkan uangnya dan mencari keuntungan.
Jumlah investor pasar modal
Indonesia saat ini mencapai 15.161.166 Single Investor Identification (SID).
Meskipun mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun ini, namun
angka tersebut masih sangat sedikit, jika dibandingkan jumlah penduduk
indonesia yang saat ini mencapai 281,6 juta jiwa.
![]() |
Sumber Foto: ajaib.co.id |
Saat ini memang jumlah
investor domestik mendominasi kepemilikan saham di Bursa Efek Indonesia dengan
persentase 51,5%, sementara investor asing memiliki 48,5%. Namun naik turunnya
bursa saham Indonesia masing sangat bergantung dari pada langkah dan kebijakan
investor asing. Kerap kali penurunan bursa saham disebabkan oleh investor asing
yang melakukan aksi jual mereka. Sentimen-sentimen negatif terkait politik,
keamanan dan ekonomi kerap membuat investor asing melelang saham-sahamnya di
Indonesia dan berpengaruh buruk terhadap trend kecenderungan bursa saham.
Sejak pelantikan Presiden
Prabowo Subianto pada 20 Oktober 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
mengalami tren penurunan yang signifikan. Pada hari pelantikan, IHSG ditutup di
level 7.772,59. Namun, per 19 Maret 2025, IHSG turun menjadi 6.311,66, mencatat
penurunan sekitar 18,79% selama periode tersebut.
Penurunan IHSG ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk kebijakan pemerintah yang
mempengaruhi sentimen investor. Presiden Prabowo pernah menyatakan bahwa
investasi saham bagi masyarakat kecil mirip dengan perjudian, yang dapat
menambah ketidakpastian di pasar. Selain
itu, pernyataan mengenai potensi penurunan IHSG terkait dengan program makan
bergizi untuk anak sekolah juga menambah volatilitas pasar.
![]() |
Sumber Foto: lensapost.net |
Pada 18 Maret 2025 IHSG mengalami penurunan tajam hingga 7,1%, mencapai level terendah sejak 2011. Penurunan ini memicu penghentian sementara perdagangan saham (trading halt) oleh BEI. Untuk menyelamatkan IHSG kemudian Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan kebijakan yang memungkinkan perusahaan terbuka melakukan pembelian kembali saham (buyback) tanpa melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk menstabilkan pasar.
Para ekonom dan akademisi
telah mengingatkan, bahwa penurunan IHSG dapat berdampak signifikan pada
perekonomian Indonesia, mengingat keterkaitan antara pasar modal dan sektor
riil. Namun kebijakan Presiden terkait bursa
saham sungguh mengecewakan banyak pihak, apalagi statment Prabowo terkait bursa
saham sungguh menggambarkan bahwa Prabowo tidak peduli dengan IHSG.
Masa depan IHSG sangat
bergantung pada berbagai faktor ekonomi dan kebijakan pemerintah, baik domestik
maupun global. Seperti Kebijakan Ekonomi Pemerintah, misal kebijakan fiskal dan
moneter yang diterapkan oleh pemerintah, seperti tingkat suku bunga, kebijakan
pajak, serta kebijakan stimulus ekonomi. Sentimen Global dan Investor Asing,
fluktuasi pasar saham global dan ketidakpastian ekonomi internasional (misalnya
perang dagang, kebijakan moneter AS, atau krisis keuangan global). Namun, IHSG
juga harus menghadapi tantangan seperti ketidakpastian politik, fluktuasi nilai
tukar, dan kondisi pasar global yang volatil.
Selain itu, untuk mengurangi
pengaruh asing di bursa saham Indonesia, maka perlu langkah kongkrit yang harus
dilakukan oleh Bursa Efek Indonesia, salah satunya adalah meningkatkan jumlah
investor lokal, sehingga mengurangi pengaruh asing terhadap fluktuasi IHSG.
Saat ini Bursa Efek Indonesia memiliki target ambisius untuk meningkatkan
jumlah investor lokal di pasar modal Indonesia. Pada tahun 2025, BEI
menargetkan penambahan 2 juta investor baru, kemudian jangka panjang, tahun
2027 OJK menetapkan investor lokal dapat mencapai 20juta.
Untuk mencapai target
tersebut, BEI dan OJK perlu melakukan berbagai upaya edukasi dan sosialisasi
guna meningkatkan literasi keuangan dan menarik minat masyarakat untuk
berinvestasi di pasar modal. Kemudian dukungan pemerintah dan menghindari
statment-statment negatif terhadap IHSG, karena hal tersebut dapat memberikan
dampak citra buruk bagi kepercayaan masyarakat terhadap IHSG.
0 comments